Skip to main content

Tutorial Laravel 8: Pengertian Laravel dan Konsep MVC

Laravel adalah sebuah framework  web berbasis PHP yang menggunakan konsep MVC atau model-view-controller. Pada dasarnya tujuan penggunaan website ini adalah mempermudah developer untuk membuat website dengan pemisahan bagian-bagian utamanya.

Lalu, apa itu konsep MVC? Kalau menurut aku sih, mvc itu adalah metode pengolahan website yang memisahkan bagian pengolahan data (model), bagian interface atau halaman antarmuka dengan pengguna (view), dan sebuah semacam pengatur lalu lintas pada web(controller). 

Kita bahas satu-satu, deh! Aku jelasin dari model dulu, ya. 

Model adalah bagian yang  berfungsi untuk menyimpan, mengatur, dan memanipulasi data. Kalau berdasarkan yang sudah aku praktikkan, pada model ini kita bisa mengatur tabel apa yang datanya disimpan pada model ini (dari database), kalau semisal kalian sudah buat form dan bagian apa saja yang fillable atau dapat diisi juga diatur pada model, dan satu lagi- misalkan kalian mau buat relasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lain pada database, itu juga bisa diatur menggunakan model! Kalau menurut aku pribadi sebagai beginner, relasi antar-tabel adalah salah satu fitur yang keren dari laravel.

View sendiri adalah bagian yang mengatur tampilan halaman website kalian yang dapat dilihat oleh pengguna. Jadi, view itu merupakan bagian antarmuka yang menghubungkan pengguna dengan aplikasi web kamu. View akan menampilkan data dari model yang sudah diatur oleh controller nantinya. 

Controller adalah bagian yang menghubungkan model dan view. Misalkan kalian mengambil data dari model lalu menampilkannya di view, yang mengaturnya adalah controller. Kalau kalian meng-klik hyperlink atau berpindah-pindah halaman pada sebuah website, nah itu juga diatur sama controller. Bayangin kalian lagi daftar di sebuah website, biasanya kalau udah berhasil daftar, biasanya kalian pasti dibawa ke halaman lain kan? Nah, yang membawa kalian ke halaman itu dan data apa yang bisa kalian akses disana nantinya, itu semua diatur sama controller. 

Nah, gimana folks? Semoga kalian paham ya dengan penjelasan di atas. Pada postingan berikutnya, aku akan mulai jelaskan cara membuat fitur CRUD menggunakan laravel berdasarkan yang sudah aku praktikkan mulai dari login dan register sampai searchingMake sure kalian udah install xampp dan sebuah folder project laravel ya, folks! See you guys next time! 


UP NEXT:

Tutorial install laravel via composer

Tutorial Menggunakan Controller dan Setting environment Laravel

Tutorial Blade Templating
















Comments

Popular posts from this blog

Tutorial Laravel 8: Setting Environment dan Controller

Untuk mulai bekerja dengan database pada laravel, kalian harus punya sebuah database kosong dulu ya,   folks!  Kalian bisa buat di cmd atau melalui php myadmin. Sebagai contoh, aku buatkan database melalui phpMyAdmin dengan nama laravel-web. Selanjutnya, buka folder project laravel kamu, lalu buka file .env di code editor. Nah pada baris DB_DATABASE, kamu ubah nama databasenya menjadi nama database yang sudah kamu buat dengan phpmyadmin tadi. Punya aku sendiri namanya laravel-web. Pada praktik ini kita akan mulai menggunakan controller. Nantinya kita akan mengatur semua fungsi di dalam controller ini, jadi tidak perlu lagi membuat fungsi pada web.php. Dengan begitu, kita bisa memanggil controller dan fungsinya saja di file web.php. Bagaimana cara membuat controller? Sekarang, seperti biasa, kamu  ke directory folder project kamu melalui cmd atau terminal vs code. Lalu masukkan sebuah perintah artisan untuk membuat controller yaitu :  php artisan make:controller Nama_...